Kota Solo, salah satu kota di Jawa Tengah, sarat akan nilai sejarah dan memiliki banyak warisan kuliner yang masih dicintai hingga masa kini. Salah satu ikon kuliner dari kota Solo adalah Nasi Liwet, yang memiliki ciri khas tersendiri. Meskipun dikenal di banyak daerah Indonesia, Nasi Liwet ala Solo memiliki bumbu gurih dan kuah sayur labu siam yang menjadi ciri khasnya.
Nasi Liwet biasa disajikan dengan ayam suwir atau telur rebus. Ada juga yang menambahkan tempe atau tahu bacem, serta areh sebagai pelengkapnya. Santan kelapa, daun salam, batang serai, serta beberapa bumbu rempah yang digunakan pada Nasi Liwet menjadikan hidangan ini sangat kaya rasa.
![](https://yourindonesia.id/wp-content/uploads/2023/04/1-1-1024x576.jpg)
Sejarah Nasi Liwet ini sebenarnya berasal dari desa Menuran, Kabupaten Sukoharjo. Hidangan ini menjadi favorit banyak orang sehingga banyak orang tertarik membuka warung Nasi Liwet sehingga sampai menjadi andalan masyarakat kota Solo hingga sekarang. Selain itu, Nasi Liwet juga dianggap sebagai makanan simbol penolak bala saat bencana melanda Tanah Jawa.
Dalam kegiatan perayaan Sekaten yang biasanya diadakan di Keraton Solo, Nasi Liwet juga menjadi sajian khas yang selalu ada dalam setiap perayaannya. Kegiatan Sekaten biasanya menggelar pesta rakyat di alun-alun istana yang dikunjungi banyak orang. Berbagai jenis barang dan makanan dijajakan, termasuk Nasi Liwet.
Menurut Murdijati Gardjito, dalam Makanan Tradisional Indonesia Seri 2 (2017), Nasi Liwet adalah makanan simbol penolak bala saat bencana melanda Tanah Jawa. Saat Jawa diguncang gempa bumi, misalkan, Nasi Liwet dihadirkan dengan ritual dan doa untuk memohon pertolongan agar bencana tersebut tidak terulang kembali.
Ada juga penjelasan historis yang menyebutkan Nasi Liwet merupakan salah satu hidangan yang sering disajikan saat Maulid Nabi. Nasi Liwet dibuat karena masyarakat mendapatkan inspirasi dari nasi samin, yang disebut sebagai salah satu hidangan yang disukai oleh nabi. Tetapi, karena tak bisa mendapatkan minyak samin, masyarakat mengganti bahan tersebut dengan santan kelapa.
Dari sejarah dan tradisi yang melekat pada Nasi Liwet, tidak heran jika hidangan ini masih banyak dicari dan dinikmati oleh masyarakat kota Solo. Nasi Liwet menjadi salah satu warisan kuliner yang patut dijaga dan dilestarikan agar tidak hilang ditelan waktu. @Yourindonesia