Di tengah keindahan alam dan pesona budaya Sleman, terdapat sebuah bangunan kuno yang menjelma menjadi saksi bisu perjalanan waktu dan pengetahuan kesehatan tradisional. Joglo Tanjung, sebuah bangunan berusia ratusan tahun, menjadi daya tarik utama di Desa Tanjung, Sleman. Dengan keunikan dan sejarahnya, Joglo Tanjung telah mengukuhkan dirinya sebagai pusat kearifan lokal dan destinasi wisata kesehatan yang menarik.
Joglo Tanjung terletak di pusat Desa Tanjung yang mempesona. Bangunan ini telah berdiri kokoh selama lebih dari 200 tahun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya dan sejarah masyarakat di sekitarnya. Awalnya, Joglo Tanjung dibangun sebagai kantor Kepala Desa Tanjung yang mencerminkan kejayaan zaman dahulu. Namun, pada masa perang kemerdekaan Indonesia, peran Joglo Tanjung berubah secara signifikan.
Dalam masa perjuangan tersebut, Joglo Tanjung berubah menjadi sebuah rumah sakit improvisasi bagi para pejuang kemerdekaan di Yogyakarta. Fasilitas medis yang terbatas di masa itu membuat Joglo Tanjung menjadi tempat perlindungan dan penyembuhan bagi mereka yang terluka dalam pertempuran. Keberadaannya sebagai rumah sakit sederhana tersebut memunculkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat sekitar akan ilmu kesehatan, terutama dalam bidang pijat tradisional dan pembuatan jamu.
Sejak itu, Joglo Tanjung telah menjelma menjadi simbol kesehatan dan pemulihan bagi warga setempat. Bangunan ini tidak hanya menjadi tempat peninggalan bersejarah, tetapi juga menjadi pusat pengetahuan kesehatan tradisional yang terjaga dengan baik. Ruangan-ruangan dalam Joglo Tanjung, seperti emperan, pendopo, pringgitan, senthong tengah, senthong kiwo, senthong tengen, pawon, gandok kiwo, lumbung padi, serta kandang jaran dan bendi, semuanya memiliki cerita dan fungsi tersendiri.
Masyarakat Desa Tanjung sangat bangga akan warisan sejarah yang diwariskan oleh Joglo Tanjung. Saptono Budi Samudra, salah satu tokoh masyarakat di Desa Wisata Tanjung Sleman, mengungkapkan kebanggaannya terhadap pengetahuan dan keterampilan tradisional yang diwarisi dari masa lalu. Ia menyatakan, “Keberadaan rumah sakit di Joglo Tanjung itu mungkin yang membuat masyarakat di desa ini memahami dunia pijat tradisional dan keterampilan membuat jamu.”
Desa Tanjung sendiri telah dikenal sejak tahun 2001 sebagai desa wisata budaya dan pendidikan. Namun, dengan potensi unik Joglo Tanjung dan pengetahuan kesehatan yang dimilikinya, desa ini kini bertransformasi menjadi destinasi wisata kesehatan yang menarik. Para wisatawan dapat menikmati pesona budaya pedesaan yang kental di sekitar Joglo Tanjung serta belajar tentang pijat tradisional dan pengobatan alami melalui produksi jamu. @Yourindonesia